InfoWarga – Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan Gunung Merapi yang terdapat di daerah Perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah terpantau mengeluarkan guguran lava pijar sebanyak 9 kali.
Adapun jarak luncuran mencapai 1,7 kilometer ke arah barat daya atau Kali Bebeng.
“Teramati guguran lava pijar sembilan kali ke arah barat daya atau Kali Bebeng dengan jarak luncuran maksimal 1.700 meter,” terang Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso, Rabu (10/5/2023).
Berdasarkan pengamatan meteorologi, cuaca cerah. Angin bertiup lemah ke arah barat.
Sementara itu, suhu udara 17-20 derajat Celsius dengan kelembaban udara 68-92,9 persen, dan tekanan udara 872-917.5 mmHg.
Sementara secara visual gunung jelas terlihat. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 25 meter di atas puncak kawah.
Sedangkan, dari pengamatan meteorologi, cuaca cerah. Angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 17-20 derajat Celsius dengan kelembaban udara 68-92,9 persen, dan tekanan udara 872-917.5 mmHg.
Selanjutnya, secara visual gunung jelas terlihat. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 25 meter di atas puncak kawah.
Berikutnya, BPPTKG juga mencatat 16 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-11 mm, durasi 29,24-132,28 detik.
Lalu gempa tektonik jauh sekali dengan amplitudo 10 mm, S-P: 10,37 detik, durasi 73,64 detik.
“Status Gunung Merapi tetap di level III atau siaga,” tandasnya.