Jaga Stabilitas Harga, Satgas Pangan Polri Turun ke Sejumlah Pasar di Jadetabek

Satuan Tugas Pangan Polri hari ini melakukan pemantauan langsung ke sejumlah pasar

InfoWarga – Satuan Tugas Pangan Polri hari ini melakukan pemantauan langsung ke sejumlah pasar di wilayah Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi untuk memastikan ketersediaan serta melihat stabilitas harga pangan.

Satgas Pangan menurunkan empat tim untuk melakukan langkah-langkah proaktif sesuai ketentuan hukum melalui pengecekan terhadap ketersediaan beras Bulog dan minyak goreng dengan merek Minyakita di pasar Jembatan Lima (Jakarta Barat), pasar Kebon Bawang, pasar Muara Angke dan pasar Pluit di Jakarta Utara, pasar Kartini dan pasar Tradisional Galaxy di Bekasi, pasar Benhil, pasar Tanah Abang Bukit dan pasar Gondangdia di Jakarta Pusat, pasar Kemiri Muka, pasar Depok Jaya, Pasar Gandul Modern di Depok, pasar Cibubur, pasar Palmeriam dan pasar Ciracas di Jakarta Timur, pasar Blok A, pasar Mayestik dan pasar Santa di Jakarta Selatan, serta pasar Ciputat, pasar Segar Graha, dan pasar Poris Indah Tangerang.

Bacaan Lainnya

Kepala Satgas Pangan Polri Brigjen Pol Whisnu Hermawan menyatakan pemantauan tim di lapangan dilakukan guna memastikan Harga Eceran Tertinggi (HET) Beras Bulog di pengecer di kisaran Rp 9450/kg dan HET Minyakita di pengecer Rp 14000/liter.

“Tim di lapangan melakukan monitoring dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat untuk menciptakan situasi Kamtibmas yang kondusif,” jelas Brigjen Whisnu Hermawan di Jakarta, Jumat (10/02/2023).

Selain itu, tim Satgas Pangan di lapangan juga akan mengambil Tindakan tegas sesuai hukum yang berlaku jika ditemukan penyimpangan  yang menggangggu ketersediaan pangan.

Dari hasil pemantauan di lapangan hari ini, Satgas pangan menemukan indikasi penyimpangan harga beras dari  yang sudah ditetapkan pemerintah Rp 8300/kg untuk wilayah Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB dan Sulawesi.

“Tim juga menemukan adanya pengoplosan beras Bulog dengan beras lokal dan dijual diatas harga eceran tertinggi (HET) yang dilakukan oleh pengecer,” ungkap Brigjen Whisnu Hermawan.

Selain itu, Whisnu yang juga menjabat sebagai Dirtipideksus Bareskrim mengungkapkan adanya temuan tim di lapangan dimana agen beras kesulitan untuk mendapatkan beras dari Distributor.

“Beras Bulog juga masih belum tersebar di seluruh wilayah Jabodetabek,” jelas Whisnu.

Selain temuan penyimpangan beras Bulog, Satgas Pangan juga menemukan penyimpangan dalam penjualan Minyakita.

“Minyakita sudah 1 bulan terakhir sulit didapatkan di pasar tradisional wilayah Jabodetabek dan pedagang juga menjual Minyakita di atas harga eceran tertinggi (HET) pada kisaran Rp15 ribu s/d Rp17 ribu per-liter,” pungkas Whisnu

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *