Info Warga-Video viral ini tengah jadi sorotan karena menunjukan dua wanita yang diarak dalam keadaan bugil di jalanan Manipur India. Insiden mengerikan tersebut dua wanita diarak dalam keadaan telanjang dan diarak oleh segerombolan pria. Namun polisi baru bertindak setelah video yang direkam pada 4 Mei lalu menjadi viral pada Rabu 19/7/2023 sehingga menyebabkan kemarahan global.
Polisi membuka kasus pemerkosaan beramai-ramai, menangkap empat pria dan mengatakan mereka akan segera melakukan penangkapan lagi. Meski begitu, lambatnya penanganan kasus itu membuat publik bertanya-tanya.
Padahal, pengaduan polisi telah diajukan hanya beberapa hari setelah kejadian dan banyak dari pria yang dapat diidentifikasi dengan jelas dalam rekaman yang viral. Terdapat tuduhan yang dimana polisi mengatakan bahwa mereka kalah jumlah.
Bahkan seorang pejabat senior pemerintah mengatakan polisi telah menerima lebih dari 6.000 pengaduan sejak dimulainya kekerasan pada 3 Mei dan keterlambatan dalam menangani kasus ini bisa jadi karena jumlah polisi Manipur yang sedikit.
Menurut pengaduan, para penyintas berusia 21 dan 42 tahun bepergian dalam kelompok beranggotakan lima orang termasuk seorang wanita yang lebih tua dan dua pria ayah dan saudara laki-laki dari wanita muda tersebut.
Kelompok itu melarikan diri dari bentrokan etnis yang telah mengguncang negara bagian timur laut yang berbatasan dengan Myanmar itu selama lebih dari dua bulan. Bentrokan antara anggota mayoritas Meitei dan komunitas suku Kuki telah mengakibatkan segregasi total mereka. Sedikitnya 130 orang tewas dan 60.000 orang mengungsi.
Serangan terhadap perempuan terjadi pada hari-hari awal konflik ketika mereka mencoba melarikan diri setelah desa mereka diserang dan dibakar oleh gerombolan yang terdiri dari sekitar 800 hingga 1.000 pria banyak dari mereka bersenjata.
Pengaduan tersebut mengatakan bahwa orang-orang itu dibunuh dan diperkosa secara brutal di siang bolong. Wanita juga dipaksa dalam keadaan telanjang. Rekaman tersebut menunjukkan para wanita menangis, meringis kesakitan dan memohon belas kasihan kepada penyerang mereka. Yang dibagikan secara luas di media sosial. (Dari Berbagai Sumber/Nita)