Info Warga- Saat ini ilmuwan di seluruh dunia terus berusaha untuk melakukan kontak dengan makhluk luar angkasa. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah benar ada kehidupan di galaksi lain.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden memberi perintah untuk menembak jatuh tiga fenomena udara tidak dikenal. Badan antariksa AS, yaitu NASA menyebut fenomena udara itu sebagai UFO. Namun pemerintah AS menutup-nutupi penelitian tentang UFO ini.
Baru-baru ini terdapat analisis yang diterbitkan pada Juni lalu, yang menunjukkan bahwa riset mengenai UFO mungkin telah dikumpulkan oleh agen rahasia pemerintah AS.
Apabila hal tersebut benar-benar terjadi dan ada kehidupan lain di luar Bumi. Ada kemungkinan manusia akan menghadapi perubahan paradigma sejarah. Oleh sebab itu, upaya ini harus segera benar-benar dihentikan sebelum ada sesuatu yang tidak diinginkan terjadi.
Bahkan beberapa kalangan ilmiah telah memperdebatkan pertanyaan apakah akan mencoba menghubungi peradaban lain. Sehingga ini menjadi topik yang sangat penting bagi seluruh planet.
Sudah 60 tahun, para ilmuwan berusaha melakukan kontak dengan teleskop radio, mendengarkan kemungkinan sinyal yang datang dari planet lain. Upaya ini sebagian besar telah dilakukan oleh SETI (Search for ExtraTerrestrial Intelligence) Institute di California.
Namun, sejauh ini mereka tidak berhasil. Hingga membuat beberapa ilmuwan lain mendorong program yang lebih aktif, seperti METI. Program ini tidak hanya mendengarkan, tetapi bisa mengirimkan pesan yang kuat ke luar angkasa.
Pencarian alien telah mencapai tahap kecanggihan teknologi namun terdapat risiko tersendiri yang besar. Sehingga memerlukan regulasi ketat di tingkat nasional dan internasional. Tanpa pengawasan, dengan akses ke teknologi transmisi yang kuat dapat mengambil tindakan yang memengaruhi masa depan seluruh planet.
Banyak resolusi paradoks telah diajukan, di antaranya saran bahwa semua peradaban telah mencapai kapasitas teknologi yang memadai. Yang bisa menghancurkan diri mereka sendiri.
(Dari Berbagai Sumber/Nita)
