Info Warga – Kasus Mpox di Indonesia terus bertambah, berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan RI hingga Senin (20/11/2023) totalnya sudah mencapai 51 orang. Sebanyak 30 kasus dinyatakan sembuh.
Belum ada penularan atau transmisi di luar aktivitas seksual. Karenanya, masyarakat diimbau untuk tidak melakukan seks berisiko, bergonta-ganti pasangan, hingga menghindari seks saat pasangan mengeluhkan gejala Mpox.
Kabar baiknya, nihil pasien bergejala berat, rata-rata kasus Mpox dilaporkan sembuh pasca lebih dari seminggu menjalani perawatan isolasi di RS. Sampai saat ini, nihil catatan kasus kematian akibat Mpox.
“Sudah ada 51 kasus, 13 suspek, dan 30 orang yang sembuh,” demikian konfirmasi Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI dr Maxi Rein Rondonuwu, Selasa (21/11/2023).
Berikut rincian kasus terbaru pasien Mpox di RI:
DKI Jakarta
- Jakarta Selatan: 17 kasus
- Jakarta Barat: 9 kasus
- Jakarta Timur: 5 kasus
- Jakarta Utara: 4 kasus
- Jakarta Pusat: 3 kasus
Provinsi Banten
- Tangerang: 2 kasus
- Kota Tangerang Selatan: 2 kasus
- Kota Tangerang: 1 kasus
Provinsi Jawa Barat
- Kota Bandung: 1 kasus
- Kota Bekasi: 1 kasus
- Kota Cirebon: 1 kasus
- Kota Depok: 1 kasus
- Kabupaten Cirebon: 1 kasus
- Kabupaten Bogor: 1 kasus
Kepulauan Riau
- Kota Batam: 1 kasus
Jawa Timur
- Kota Madiun: 1 kasus
Sementara gejala yang paling sering dilaporkan masih meliputi lesi, keluhan khas pembengkakan kelenjar getah bening, hingga demam. Lesi ditemukan di seluruh area tubuh, termasuk bagian genital, juga perianal.
Terpisah, Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinkes DKI dr Ngabila Salama menyebut rata-rata pasien yang terpapar Mpox berusia 25 hingga 50 tahun.
“Positivity rate PCR mencapai 24 persen, semua bergejala ringan, semua tertular dari kontak seksual, laki-laki usia 25-50 tahun,” ungkapnya, Rabu (22/11/2023). (Dari berbagai sumber/ Nia Dwi Lestari).