Info Warga-Sebelum menjadi masjid wilayah di sekitar Ka’bah di Makkah sudah menjadi pusat keagamaan dan tempat ibadah bagi berbagai suku Arab. Ka’bah telah dibangun oleh Nabi Ibrahim dan putranya Nabi Ismail sebagai rumah ibadah untuk menyembah Allah. Namun, selama masa pra-Islam banyak di antara suku-suku Arab yang terjerumus dalam praktik penyembahan berhala.
Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail telah membangun kembali Ka’bah setelah terkubur di bawah pasir selama banjir besar di wilayah tersebut. Mereka mendirikan bangunan tersebut kembali sebagai rumah suci untuk ibadah yang hanya ditujukan untuk menyembah Allah sang Pencipta semesta alam.
Pada abad ke-7 Masehi, Nabi Muhammad SAW menjadi Nabi terakhir dan diutus oleh Allah untuk menyampaikan ajaran Islam. Salah satu momen penting dalam sejarah Masjidil Haram adalah ketika Nabi Muhammad SAW menerima wahyu dari Allah, untuk menyembah hanya kepada Allah dan membersihkan Ka’bah dari berhala-berhala yang dipuja oleh suku-suku Arab. Hal ini disebut “Fathu Makkah” (Penaklukan Makkah) pada tahun 630 M.
Pada saat masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab (r.a), yang merupakan Khalifah kedua dalam Islam. Masjidil Haram mengalami perluasan untuk mengakomodasi jumlah jamaah haji yang semakin bertambah. Di bawah kepemimpinan Khalifah Umar, wilayah sekitar Ka’bah diperluas dan masjid diperbesar. Bangunan di sekitar Ka’bah juga dipindahkan untuk memberi lebih banyak ruang bagi para jamaah.
Khalifah Uthman bin Affan (r.a), yang merupakan Khalifah ketiga dalam Islam melanjutkan perluasan Masjidil Haram untuk menampung lebih banyak jamaah haji. Ia memperluas masjid dan membangun dinding batu yang menandai batas wilayah haram atau batas suci di sekitar Ka’bah.
Selama berabad-abad, Masjidil Haram terus mengalami perluasan dan renovasi di bawah berbagai penguasa Muslim. Pada masa modern, pemerintah Saudi Arabia telah melakukan pembangunan besar-besaran dan perluasan untuk menampung jutaan jamaah yang datang setiap tahun untuk ibadah haji dan umrah.
Pembangunan yang dilakukan seperti perluasan area masjid dan penambahan layanan serta fasilitas untuk kenyamanan jamaah. Masjidil Haram tetap menjadi tempat yang penuh makna dan suci bagi umat Islam di seluruh dunia. Setiap tahun, jutaan umat Muslim datang ke tempat ini untuk menjalankan ibadah haji dan umrah.
Beberapa peristiwa bersejarah
Restorasi dan Perluasan oleh Penguasa Saudi Arabia
Di bawah pemerintahan berbagai Raja dan Penguasa Saudi Arabia, pembangunan dan perluasan Masjidil Haram terus berlanjut. Seiring dengan peningkatan jumlah jamaah yang datang untuk ibadah haji dan umrah setiap tahunnya.
Pembangunan Menara-Memori
Salah satu perubahan besar yang dilakukan ialah pembangunan Menara-Memori atau “Abraj Al Bait Towers” yang terletak di sekitar Masjidil Haram. Menara-memori ini merupakan kompleks pencakar langit yang memiliki hotel-hotel, pusat perbelanjaan, dan fasilitas lainnya untuk menampung para jamaah yang datang dari berbagai penjuru dunia.
Mesjid di Areal Ekspansi
Selain Masjidil Haram, wilayah di sekitarnya juga mengalami pengembangan dengan pembangunan beberapa masjid lain seperti Masjid Taneem dan Masjid Jin, yang menyediakan ruang ibadah tambahan .
Teknologi dan Fasilitas Modern
Pemerintah Saudi Arabia berinvestasi dalam teknologi dan fasilitas modern di dalam Masjidil Haram untuk meningkatkan pelayanan bagi jamaah. Penggunaan teknologi termasuk layanan informasi interaktif, pengaturan lalu lintas jamaah dengan sistem elektronik, serta fasilitas kesehatan yang ditingkatkan.
Penyempurnaan Tawaf
Tawaf merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam ibadah haji dan umrah di Masjidil Haram. Untuk meningkatkan keselamatan dan mengakomodasi lebih banyak jamaah, jalur tawaf diubah dan disempurnakan untuk menghindari kerumunan berlebihan.
Upaya Pelestarian Sejarah
Meskipun banyak pembangunan modern, tetai pihak berwenang juga berusaha untuk menjaga dan melestarikan situs-situs sejarah yang ada di sekitar Masjidil Haram. Beberapa bagian bangunan sejarah dapat ditemukan di dalam kompleks masjid atau di sekitar wilayah haram.
Sejarah Masjidil Haram terus berlanjut dan berubah seiring berjalannya waktu. Bagi jutaan umat Muslim di seluruh dunia, saat perjalanan ke Masjidil Haram menjadi salah satu momen yang sangat penting dan suci.
Masjidil Haram tetap menjadi simbol kesatuan dan keimanan bagi seluruh umat Muslim dan keterbukaannya untuk semua orang dari berbagai latar belakang memperkuat nilai-nilai universal Islam tentang persatuan, kesetaraan, dan keberagaman.
Sehingga perkembangan Masjidil Haram sampai saat ini terus berlanjut dengan berbagai perubahan dan proyek pembangunan yang terus dilakukan. (Dari Berbagai Sumber/Nita)