Apa Itu ADHD? Pahami Penyebab, Gejala, dan Terapi yang Patut Diketahui

Berikut ini penjelasan terkait apa itu Attention Deficit Hyperactivity Disorder atau ADHD. (Foto: Istimewa)

Info Warga – Berikut ini penjelasan terkait apa itu Attention Deficit Hyperactivity Disorder atau ADHD. ADHD merupakan gangguan mental yang menyebabkan seseorang sulit untuk memfokuskan perhatiannya pada suatu hal. Ini adalah jenis gangguan mental yang kerap kali terjadi pada anak-anak.

Tak jarang gangguan ADHD dapat bertahan hingga anak beranjak dewasa. Biasanya, tanda seseorang mengalami ADHD adalah sulit fokus atau memusatkan perhatian, impulsif, serta hiperaktif.

Bacaan Lainnya

Gejala ADHD

Gejala ADHD dapat dibedakan berdasarkan kelompoknya.

Melansir kemkes.go.id, terdapat 3 karakteristik utama atau gejala ADHD pada anak yang biasa ditemukan, yakni:

  1. Inatensi
    • Kesulitan mempertahankan fokus
    • Gagal fokus pada hal detail
    • Terlihat tidak mendengarkan
    • Kesulitan mengikuti instruksi
    • Kesulitan mengorganisasi
    • Sering kehilangan barang
  2. Hiperaktif
    • Gelisah
    • Tidak bisa duduk diam
    • Tidak bisa antre
    • Lari atau memanjat tak terkendali
    • Bergerak tanpa kendali
    • Banyak bicara
  3. Impulsif
    • Kesulitan menunggu giliran
    • Menjawab impulsif tanpa menunggu selesai
    • Memotong pembicaraan orang lain

Gejala ADHD yang tampak pada seorang anak, biasanya akan muncul sebelum usia 7 atau 12 tahun.

Penyebab ADHD

Hingga kini, penyebab ADHD belum diketahui secara pasti.

Berdasarkan informasi dari lam Siloam Hospitals, ada beberapa faktor risiko yang bisa memicu terjadinya ADHD.

Adapun faktor risiko dari ADHD adalah sebagai berikut:

  1. Faktor genetik
  2. Cedera otak
  3. Kelahiran prematur
  4. Berat badan bayi baru lahir yang rendah
  5. Paparan zat kimia, seperti timah, ketika sang ibu dalam masa kehamilan
  6. Kebiasaan merokok serta mengonsumsi alkohol berlebih ketika sang ibu dalam masa kehamilan
  7. Kurangnya perhatian orang tua

Terapi pada Anak dengan Gangguan ADHD

Berdasarkan laman kemkes.go.id, adapun pilihan terapi yang bisa dilakukan untuk mengendalikan ADHD pada anak, diantaranya sebagai berikut:

  1. Terapi Farmakologi (Terapi Pengobatan) dengan menggunakan obat stimulan methylphenidate dan amphetamine sulphate dan obat non stimulan seperti atomoxetine.
  2. Terapi Non Farmakologi (Terapi Non Pengobatan) dengan neurofeedback, yaitu terapi kognitif dan perilaku untuk melatih fungsi otak.

Selain itu, berikut beberapa tips yang dapat dilakukan dalam menangani anak dengan ADHD di rumah:

  1. Memberikan instruksi yang jelas.
    Berikan instruksi yang sederhana, langsung, dan spesifik.
    Jika perlu, gunakan panduan visual atau daftar tugas yang jelas untuk membantu anak memahami dan mengingat tugas yang harus dilakukan.
  2. Mengatur waktu untuk berolahraga dan kegiatan fisik.
  3. Usahakan konsumsi makanan sehat dan pola tidur yang teratur.
  4. Berikan dukungan dan sering-sering berkomunikasi dengan anak.
  5. Berikan pujian dan penghargaan untuk memperkuat motivasi dan meningkatkan kepercayaan diri anak.
  6. Menggunakan strategi belajar yang efektif, seperti Visual, Auditory, Kinestetik.

Kapan Harus Ke Dokter?

Segera lakukan periksakan sang buah hati ke dokter apabila orang tua melihat anak menunjukkan tanda dan gejala kondisi ini.

Ini termasuk kesulitan berfokus, memperhatikan, dan tingkah laku impulsif dan hiperaktif.

Orang tua mungkin akan mengalami kesulitan untuk membedakan gejala ADHD dengan tingkah laku normal pada anak.

Inilah sebabnya, diskusi dengan dokter atau psikolog anak menjadi hal yang wajib jika melihat anak menunjukkan tingkah laku yang tidak biasa. (Dari berbagai sumber/ Nia Dwi Lestari).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *