Tuntunan Baca Doa Buka Puasa dan Sahur Sesuai Ajaran Nabi

Membaca doa. (Foto: Dok Net/ Istimewa)

InfoWarga – Baca doa buka puasa dan sahur menjadu rutinitas yang harus dilakukan ketika bulan suci Ramadan.

Keutamaan doa sahur buka puasa dan sahur yaitu adanya banyak keberkahan dari Allah Subhanahu wa ta’ala.

Bacaan Lainnya

Dalam hadis muttafaqun ‘alaih, riwayat Anas bin Malik, Nabi Muhammad SAW bersabda:

تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِى السَّحُورِ بَرَكَةً

“Makan sahurlah kalian karena dalam makan sahur terdapat keberkahan.” (HR Bukhari Nomor 1923 dan Muslim 1095)

Dalam berbagai kitab hadis, tidak ada doa khusus saat makan sahur. Demikian juga dalam kitab-kitab fikih terkemuka; misalnya Fiqih Sunnah, Fiqih Islam wa Adillatuhu, Fiqih Empat Madzhab; hanya dicantumkan doa berbuka namun tidak dicantumkan doa sahur.

Dengan demikian, doa sebelum makan sahur sama dengan doa sebelum makan, yaitu

بِسْمِ اللَّهِ

Bismillah

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah.”

Sedangkan ada makna yang sangat baik di balik doa berbuka puasa tersebut.

Untuk diketahui, semua Muslim diajarkan selalu bersyukur karena masih bisa berpuasa sekaligus menikmati waktu berbuka saat azan Sholat Magrib berkumandang.

Berbuka puasa merupakan salah satu waktu yang paling bahagia bagi umat Islam.

Doa berbuka puasa ini sudah dicontohkan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam maka sudah sepatutnya apa yang dilakukannya menjadi salah satu panduan menjalankan ibadah puasa Ramadan.

Doa yang diajarkan Rasulullah SAW ini dapat diucapkan saat puasa Ramadan ataupun puasa Senin Kamis serta puasa sunah lainnya karena hadisnya adalah mutlak untuk setiap puasa.

Adapun doa yang ajarkan Rasullulah Shallallahu alaihi wassallam adalah:

ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ

Dzahabzh zhoma-u wabtalatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah

Artinya: “Dahaga telah hilang, urat-urat telah basah, dan moga ditetapkan pahala insya Allah.”

Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal M.Sc menegaskan inilah hadis yang shahih dan patut diamalkan. Sementara doa “Allahumma laka shumtu … ” tidaklah shahih karena perawinya matruk (pendusta).

Menurutnya ketika berbuka puasa adalah waktu mustajabnya doa. Maka itu, jangan tinggalkan sunah ini untuk memohon setiap hajat, apa pun itu. Wallahu a’lam bishawab.

 

 

 

 

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *