Info Warga — Menjelang libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, sejumlah masyarakat kerap butuh uang alias BU. Menggadai kendaraan bermotor menjadi salah satu cara mengatasinya.
Dalam momentum Nataru, kebutuhan untuk berlibur maupun bersilaturahmi tentunya meningkat. Namun peningkatan ini tak jarang tidak sesuai dengan pemasukan.
Dengan begitu menggadai kendaraan bisa menjadi salah satu solusi agar bisa menutup kebutuhan. Untuk ingat, menggadai harus kepada pihak atau lembaga yang jelas. Hal ini untuk menghindari kerugian atau penumpukan hutang.
Prosedur untuk mendapatkan pinjaman serbaguna atau gadai kendaraan terbilang cukup mudah. Anda hanya perlu menyiapkan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) asli.
Syarat dokumen dibutuhkan untuk menggadai kendaraan di Pegadaian
- Fotokopi KTP Calon Nasabah dan pasangan
- Fotokopi Kartu Keluarga (KK)
- Surat keterangan domisili (jika ada)
- Izin Praktek Kerja/ Usaha atau Surat Keterangan Kerja/ sejenisnya.
- Fotokopi STNK
- Fotokopi BPKB.
Proses menggadai BPKB di Pegadaian cukup mudah dan bisa dilakukan di outlet Pegadaian terdekat atau melalui aplikasi Pegadaian Digital. Langkah mengajukan pinjaman serbaguna di outlet Pegadaian adalah sebagai berikut:
- Siapkan dokumen persyaratan
- Datangi kantor atau cabang Pegadaian terdekat lalu Isi form pengajuan dan juga menyerahkan dokumen-dokumen persyaratan
- Petugas Pegadaian akan melakukan verifikasi dan survey kemudian menyetujui besar pinjaman
- Jika sudah disetujui, maka nasabah akan mendapatkan uang pinjaman.
Di samping itu, gadai BPKB motor di Pegadaian juga dapat dilakukan secara online melalui aplikasi Pegadaian Digital dengan cara sebagai berikut;
- Download dan registrasi aplikasi Pegadaian Digital
- Pilih menu Pembiayaan
- Pilih Pembiayaan Multiguna
- Input jumlah Pembiayaan
- Pilih jangka waktu
- Mengisi informasi detail jaminan
- Konfirmasi pengajuan Pembiayaan
- Pengajuan Pembiayaan berhasil.
Itulah sejumlah syarat dan cara menggadai kendaraan atau BPKB di Pegadaian. Disarankan untuk bijak menggunakan uang agar aset Anda tak disita oleh Pegadaian karena menunggak pembayaran. (Dari berbagai sumber/ Nia Dwi Lestari).
