Info Warga- Tradisi adalah kebijakan turun temurun. Tempatnya di dalam kesadaran, keyakinan, norm dan nilai yang di anut serta terdapat benda-benda yang diciptakan dimasa lalu. Tradisi juga dianggap fragmen warisan histrori yang di pandang bermanfaat.
Di setiap daerah di Indonesia mempunya tradisi turun temurun yang tidak pernah putus hingga sampai saat ini. Salah satunya orang Minangkabau di Sumatera Barat dengan tradisi unik dan tentunya punya makna mendalam.
Banyak keturunan minang yang masih lekat pada budaya sehingga dengan senang hati meneruskan tradisi yang sudah ada sejak dahulu.
Berikut 7 tradisi orang minang yang masih melekat sampai sekarang.
Upacara Turun Mandi
Upacara Turun Mandi merupakan bentuk syukur atas kelahiran seorang buah hati. Uniknya tradisi minang satu ini punya aturan berbeda untuk bayi laki-laki dan perempuan. Jika laki-laki upacara turun mandi dilaksanakan pada tanggal ganjil sementara perempuan pada hari genap.
Makan Bajamba
Tradisi ini diartikan sebagai tata cara makan dimana hidangan disajikan dalam satu piring besar yang kemudian disantap oleh beberapa orang sambil duduk melingkar. Santapan Makan Bajamba ini biasanya terdiri dari rendang, cancang daging, gulai sayur nangka, beras pulut, pinyaram, kalami dan lan-lain.
Balimau
Tradisi Balimau kerap dilakukan oleh masyarakat minang saat menjelang Ramadhan. Nantinya masyarakat akan mandi di sungai menggunakan jeruk untuk membersihkan diri. Menggunakan jeruk karena, Zaman dahulu belum tersedia sabun seperti sekarang ini. Tujuan dari Balimau sebenarnya murni menyucikan diri sebelum berpuasa di bulan Ramadhan.
Batagak Pangulu
Batagak Pangulu merupakan upacara adat yang bertujuan meresmikan seseorang menjadi penghulu. Peresmiannya dimulai dari rapat hingga menyentuh mufakat, lalu dibawa ke dalam kampung dan diangkat ke tingkat suku. Hingga akhirnya dibawa dalam KAN atau Kerapatan Adat Nagari.
Tabuik
Setiap tanggal 1 hingga 10 muharam, penduduk kota Pariaman Sumatera Barat akan memperingati syahidnya Husein bin Abi Thalib. Yang merupakan cucu Nabi Muhammad, yang ditandai pengusungan keranda tabuik sebagai simbol jasad beliau. Upacara ini dilaksanakan oleh ribuan orang dan tahapannya meliputi persiapan, pelaksanaan, hingga penyelenggaraan mengandung kepercayaan atau unsur religi serta nilai budaya.
Pacu Jawi
Tradisi ini berupa hiburan yang digelar usai panen padi dengan memacu sepasang sapi di sawah berlumpur disebut Pacu Jawi. Diyakini kegiatan Pacu Jawi sudah berlangsung sejak ratusan tahun lalu dan pertama kali ada di Nagari Tuo Pariangan Kabupaten Tanah Datar. Pacu Jawi ini merupakan usaha petani dalam mencari cara membajak sawah yang baik. Pasalnya dulu belum ada mesin bajak modern seperti saat ini.
Batagak Kudo-Kudo
Orang Minang terbiasa melakukan tradisi Batagak Kudo Kudo yakni gotong royong membangun rumah, masjid, mendirikan rumah gadang dan lain-lain. Masyarakat umumnya akan membawa hadiah bagi tuan rumah berupa bahan material. Tradisi Batagak Kudo Kudo dimulai dengan kegiatan mufakat dan membicarakan letak rumah, ukuran, hingga waktu pengerjaan.
(Dari Berbagai Sumber/Nita)