Info Warga- Suara emas Putri Ariani memukau dunia. Ia berhasil mendapatkan Golden Buzzer dari Juri America’s Got Talent dengan menyanyikan lagunya sendiri. Selain itu, Putri Arini juga memiliki banyak segudang prestasi. Selain mampu memukau mata dunia dalam ajang pencarian bakat American Got Talent, ternyata dia juga pernah meraihnya pada Tahun 2014 yang lalu.
Putri Arini sendiri ternyata masih siswa kelas 11 di SMKN 2 Kasihan Bantul atau yang dikenal Sekolah Menengah Musik (SMM) dan ia juga salah satu dari dua murid tuna netra di sekolah tersebut. Agus Suranto Kepala SMK N 2 Kasihan Bantul, mengatakan meskipun sudah mendapatkan banyak prestasi dan sudah menjadi ‘artis’ namun tidak membuat Putri tinggi hati alias sombong. Ia tetap terlihat rendah hati dan menganggap sama dengan temannya yang lain.
“Pokoknya dia tidak menganggap dirinya spesial. Tidak star sindrom istilahnya,” kata dia.
Ketika di sekolah, Putri tetap berperilaku biasa sama seperti teman-temannya yang lain. Putri selalu rendah hati dan tidak suka mencari perhatian. Tetapi banyak kawan-kawannya yang menaruh simpati terhadap Putri.
Menurut Agus, Putri adalah pribadi yang bisa menempatkan diri. Dan hal tersebut sudah pernah disampaikan ke dirinya. Di mana dia bisa menempatkan diri, ketika di sekolah dia sebagai siswa, dan juga termasuk di orkestra.
Ayah putri juga mengatakan, karena menyandang tuna netra maka Putri tidak bisa berjalan sendiri dan membutuhkan bantuan temannya. Ketika habis di antara orang tuanya di sekolah, aktivitas di sekolah dibantu teman-temannya.
“(Itu) Bergantian. Tidak hanya 1-2 anak saja yang bantu,” terangnya.
Agus menambahkan Putri berada di Amerika Serikat tepatnya di Los Angeles sejak bulai Mei yang lalu. Dia sudah berada di LA Sekitar 7-10 hari dan itu semua atas izin sekolah. putri memiliki prinsip antara akademis dan kompetensi di luar akademis yang harus harmoni.
“Putri tidak pernah berprinsip Demi satu mengorbankan yang lain, nanti tidak harmonis,” tambahnya.
Hal ini membuat Agus bersyukur karena Putri menyadari harus mengikuti pembelajaran secara akademi di sekolah harus tetap berjalan stabil. Sehingga walaupun berada di luar negeri namun Putri tetap mengerjakan tugas-tugasnya dari sekolah. Menurutnya, sekolah memang memfasilitasi siswa untuk mengembangkan bakatnya. Seperti yang terjadi pada Putri, di mana dia mengambil spesifikasi instrumen Flute sehingga mempelajari instrumen mayor itu sebagai pelajaran wajib. Sekolah juga memberikan ruang seluas luasnya kepada Putri dan siswa yang lainnya untuk mengekspos kemampuan di luar instrumen mayornya Flute.
Dia (Putri) memiliki kompetensi lebih dari satu. Cita-citanya memang ingin jadi super star,” ucap agus. (Dari Berbagai Sumber/Nita)